Katak Hijau Menari di Dekat Galaksi Bima Sakti

Sebuah gumpalan gas yang awalnya sangat kecil ketika pertama kali ditemukan pada tahun 2007 seperti hidup. Ini tampak dari makin membesarnya gumpalan tersebut dan melahirkan sejumlah bintan baru yang umurnya hanya dua juta tahun.

Sekumpulan bintang ini lahir di sebuah tempat yang sangat jauh di angkasa di mana bintang tak seharusnya kumpulan di sana. Gumpalan gas ini pertama kali ditemukan oleh seorang guru SD asal Belanda bernama Hanny van Arkel yang kini berusia 27 tahun. Ketika itu ia ikut ambil bagian dalam pengamatan angkasa Galaxy Zoo untuk melihat benda-benda dan kemudian memasukkannya ke katalog.

Sebagian dari gas berwarna hijau itu hancur dan hasilnya memberikan tekanan serta melahirkan bintang baru. Karena tidak berada di tempat sebenarnya, sejumlah bintang yang baru dilahirkan ini disebut bintang kesepian dan berada di tengah-tengah. Demikian disampaikan Bill Keel,ahli perbintangan dari Universitas Alabama, Amerika Serikat (AS).

Gumpalan gas ini hampir seukuran Galaksi Bima Sakti dan berjarak 650 juta tahun perjalanan cahata. satu tahun cahaya sebanding dengan enam triliun mil.

Van Arkel mengatakan saat pertama kali melihat obyek yang diberi nama sesuai namanya, Hanny's Voorwerp, terlihat biry dan kecil. Namun,melalui hasil foto teleskop Hubble, NASA, mirip memberikan penjelasan apa yang ada di sekitar gumpalan gas itu.

"Awalnya seperti noda kecil warna biru namun kini seperti katak menari di langit karena saat ini warnanya sudah berubah menjadi hijau," katanya sembari menambahkan ia bisa melihat bagian lengan dan mata dari gumpalan gas yang terlihat seperti katak itu.

Sumber: AP

Merokok Bisa Picu Tumbuhnya Uban

Uban memang merupakan salah satu gejala penuaan. Namun saat ini, anak SMA pun sudah banyak yang beruban.

Ada beberapa hal yang menyebabkan mengapa kita sekarang lebih cepat beruban. Ada faktor-faktor yang tak dapat dicegah, namun ada pula yang masih bisa diatasi. Anda mungkin tahu beberapa di antaranya:

Usia. Faktor yang satu ini memang tidak bisa ditolak; maka jangan menunjukkan sikap denial bila Anda mengalaminya. Siklus pertumbuhan rambut terjadi setiap 3-6 tahun, kata Paradi Mirmirani, MD, seorang ahli dermatologi di Vallejo, CA. Ketika rambut Anda tumbuh dalam setiap siklus, cenderung semakin ada yang salah dengan pigmennya.

Sebagian orang bisa saja melalui tujuh atau delapan siklus sebelum mereka mengamati ada uban yang muncul. Menurut Mirmirani, pasiennya kebanyakan sudah mulai beruban di usia 30-an, namun ada juga yang sudah beruban di usia 8 atau 9 tahun! Nah, keuntungannya, meskipun uban merupakan salah satu tanda penuaan, Anda masih bisa menutupinya dengan mengecat rambut.

Genetik. Fenomena tubuh Anda sebagian Anda dapatkan dari orangtua, termasuk dalam hal warna rambut. Jika salah satu dari orangtua Anda cepat beruban, maka Anda pun cenderung mengalami hal yang sama. Faktor genetik memang memegang peran penting mengenai kapan Anda akan kehilangan pigmen.

"Kalau kedua orangtua Anda mendapatkan uban secara prematur, maka Anda pun bisa lebih cepat beruban daripada teman-teman (seusia) Anda," papar Carolyn Jacob, MD, ahli bedah kosmetik dan dermatologis di Chicago. Dan, orang yang rambutnya hitam legam cenderung lebih cepat beruban daripada yang warna rambutnya kecoklatan atau pirang.

Merokok
. Beberapa studi observasi dalam skala kecil menemukan hubungan antara merokok dan tumbuhnya uban, demikian menurut Mirmirani. Penyebabnya kemungkinan adalah radikal bebas yang diproduksi ketika seseorang merokok. Seperti kita tahu, asap rokok juga bisa menyebabkan tumbuhnya keriput dan gigi yang menguning. "Begitu banyak pengaruh membahayakan dari merokok, saya yakin uban juga salah satu di antaranya," katanya.

Stres. Stres yang dialami dari hari ke hari mungkin tidak mempengaruhi warna rambut Anda, tetapi rasa gelisah atau tegang yang sangat kuat bisa menyebabkannya. Belum ada penjelasan dari ilmu pasti mengenai hal ini, namun Mirmirani mengatakan bahwa peristiwa besar yang stressful bisa memberikan pengaruh fisiologis. Hal ini kemudian bisa saja menimbulkan perubahan dalam pigmentasi dan siklus rambut.

Kondisi medis
. Kasusnya mungkin terbilang jarang, namun kondisi metabolik tertentu, kekurangan beberapa zat nutrisi, dan kelainan genetik juga bisa menyebabkan rambut beruban. Selain itu juga ada beberapa pengobatan kemoterapi untuk pasien kanker yang dapat mempengaruhi mekanisme pembuatan pigmen. Meskipun begitu, Anda tidak perlu khawatir. Setelah pengobatan usai, rambut Anda akan kembali ke warna aslinya.

Jajaran Manajemen

Organisasi Sekolah

Untuk menunjang bakat dan potensi murid maka di SMK Lentera memberikan fasilitas kegiatan diluar Mata Pelajaran (Ekstrakulikuler) diantaranya :
  1. Pramuka ( Ambalan Ontowiryo untuk Putra | Ambalan Putri Campa untuk Putri )
  2. Teater ( Sentir )
  3. Futsal ( Angkasa Putra )
  4. Bahasa Inggris 
  5. TI ( Operating System )
Jika memang nantinya murid membutuhkan Ekstrakulikuler yang baru maka SMK Lentera akan menambahkan kegiatan tersebut di SMK kami.

Landasan Pendidikan


LANDASAN FORMAL

1.     Pancasila
2.     Undang-Undang Dasar 1945
3.     Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
4.     Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah
5.     Peraturan Pemerintah No.29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.
6.     Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
7.     Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
8.     Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 Tahun 2005 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
9.     Ketentuan-ketentuan lain yang berkaitan dengan Sistem Pendidikan Nasional Indonesia pada umumnya dan Pendidikan Menengah Kejuruan pada khususnya.

LANDASAN MORAL

Yayasan LeNTeRa di dalam keseluruhannya menggunakan kerangka moral agama (Tauhid) untuk menegakkan kemandirian individu, tidak terikat atau berafiliasi dengan salah satu organisasi keagamaan yang ada, namun juga tidak melepaskan diri dari akar dan keseluruhan batang pohon Din (agama) yang menyatukan Lentera dengan organisasi-organisasi keagamaan yang ada.
Moral agama (Tauhid) yang mendasari keseluruhan gerak Lentera tidak ditunjukkan dengan atribut dan lambang-lambang formal organisasi, melainkan lebih dikembangkan dalam bentuk nilai-nilai yang ditanamkan di dalam seluruh aktivitas organisasi dan aktivitas pendidikan dalam bentuk keteladanan dan pola laku insan akademik yang menjadi pelaku utama pendidikan.
Lentera mengembangkan nilai-nilai religius secara terbuka sehingga memungkinkan penganut keyakinan selain Islam untuk menjadi peserta didik tanpa ada pengecualian perlakuan atau diskriminasi.
Lentera menjauhkan cara berpikir religius yang fanatis dalam bentuk cara berpikir yang merendahkan faham lain, mengklaim dan menuduh faham lain dengan cara yang negatif, menutup diri dan sektarian. Lentera menghilangkan sikap ini dengan cara proaktif, mengembangkan komunikasi untuk membuka perbedaan paradigma yang tertutup, defensif dan reaktif terhadap perubahan-perubahan.

Kurikulum SMK Lentera Kendal




1.       Di dalam penyusunan kurikulum SMK mata pelajaran dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok normatif, adaptif, dan produktif. Kelompok normatif adalah mata pelajaran yang dialokasikan secara tetap yang meliputi Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni Budaya. Kelompok adaptif terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, dan Kewirausahaan. Kelompok produktif terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan. Kelompok adaptif dan produktif adalah mata pelajaran yang alokasi waktunya disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian, dan dapat diselenggarakan dalam blok waktu atau alternatif lain.
2.       Materi pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian untuk memenuhi standar kompetensi kerja di dunia kerja.
3.       Evaluasi pembelajaran dilakukan setiap akhir penyelesaian satu standar kompetensi atau beberapa penyelesaian kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran.
4.       Pendidikan SMK diselenggarakan dalam bentuk pendidikan sistem ganda.
5.       Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 45 menit.
6.       Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik di sekolah dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industri ekuivalen dengan 36 jam pelajaran per minggu.
7.       Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK adalah 38 minggu dalam satu tahun pelajaran.
8.       Lama penyelenggaraan pendidikan SMK tiga tahun, maksimum empat tahun sesuai dengan tuntutan program keahlian.
9.       Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
10.    Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
11.    Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.

Visi dan Misi SMK Lentera


VlSI PENDIDIKAN LENTERA
SMK Lentera didirikan untuk menjadi pusat pendidikan dan pelatihan yang unggul dalam mengembangkan sumber daya manusia yang :
                                                                    RELIGIUS
                                    BERPERI KEMANUSIAAN dan mampu
   menjalani hidup yang lebih BER MAKNA

telah memberikan gambaran masa depan yang diharapkan dari lulusan SMK Lentera yang memiliki keunggulan dalam penguasaan teknologi informatika, memiliki moral keagamaan yang kuat, memiliki kepedulian terhadap sesama manusia dan dapat menjalani hidup dengan cara yang lebih bermakna.

MISI PENDIDIKAN LENTERA
Misi Pendidikan Lentera yang secara singkat dirumuskan sebagai berikut:
                “Memanusiakan Manusia Muda” agar menjadi insan yang
                                       PROFESIONAL
                                 BER         PRINSIP teguh, dan
                     memiliki KE PEDULIAN terhadap sesama dan lingkungan
menggambarkan kesiapan SMK Lentera dalam mewujudkan kualitas proses pendidikan untuk pembentukan kepribadian, sikap, keterampilan dan nilai-nilai hidup yang mampu memenuhi tuntutan standar nasional dan global.

Tujuan Pendidikan Kejuruan


Pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan peserta didik untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan program kejuruannya. Agar dapat bekerja secara efektif dan efisien serta mengembangkan keahlian dan keterampilan, mereka harus memiliki stamina yang tinggi, menguasai bidang keahliannya dan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi, dan mampu berkomunikasi sesuai dengan tuntutan pekerjaannya, serta memiliki kemampuan mengembangkan diri.
Kurikulum Pendidikan Kejuruan
Struktur kurikulum pendidikan kejuruan dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diarahkan dan dikembangkan untuk mencapai tujuan Pendidikan Kejuruan berdasarkan prinsip-prinsip:
1.       Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
2.       Beragam dan terpadu
        Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
3.       Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,  teknologi, dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4.       Relevan dengan  kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan   melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan  kemasyarakatan, dunia usaha dan  dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi,  keterampilan  berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
5.       Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
6.       Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
7.       Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.